Ditahun 2021 akan rilis sertani atau MSP 7B Potensi sangat bagus
Minggu, 31 Januari 2021
Senin, 25 Maret 2019
20.39
bLOG
7 comments
Deskripsi
Galur : MSP/Sertani
Padi MSP ( nama lain: sertani) adalah padi hasil penelitian dan pemuliaan Pakar Pangan asal Terbanggi Besar Lampung Tengah, Bapak Ir. Surono Danu.
Karakteristik MSP 7c:
- Tinggi Sedang
- Malai Panjang 30 - 40 cm
- Anakan 20 - 30
- Bulir : Besar Panjang
- Produktivitas terbukti : 10 ton per ha
- Suka Air
- Tahan Kering
Selasa, 24 Mei 2016
21.07
bLOG
32 comments
Namanya Surono Danu. Pertama kali bertemu, agak kaget…perawakannya lebih mirip aktivis. Mungkin lebih cocok jadi aktivitas anti-perang….atau justru lebih mirip seniman. Rambut putihnya terburai di bahunya. Siapa sangka, dial ah ilmuwan penemu bibit unggul padi Sertani yang kini diincar oleh banyak petani asing. Sertani, adalah bibit padi yang tahan banting untuk berbagai kondisi tanah dan cuaca di Indonesia, cepat panen (hanya 95 hari dari persemaian, tatkala padi lain 125 – 150 hari), dan per malai (tangkai padi) bisa mencapai 300-400 butir, saat malai padi jenis lain hanya maksimal 200 butir
Saat ngobrol, ada kesan yang timbul di hati saya. Nyentrik..! itu dia… Pria berusia 63 tahun ini bukan hanya nyentrik dalam perangai, tapi juga pemikiran (namanya juga orang pintar, ya… Emang biasanya ngga berada di garis normal). Surono Dau tidak hanya berpikir untuk mencari bibit unggul padi, makanan terlaris di Indonesia yang hingga hari ini harus dipenuhi dengan pasokan impor. Ia mengembangkan berbagai bibit unggul pada ubi, singkong, kedelai, dan masih banyak lagi. Baginya, Negara dengan penduduk terbesar ke-empat di dunia seperti Indonesia wajib berdaulat pangan..! Dan itu sudah ia pikirkan sejak tahun 80an (aku aja belum lahir…:/ )
Untuk memenuhi mimpinya melihat Indonesia berdaulat pangan, Surono Danu pun menempuh cara-cara yang ngga kalah nyentrik. Ia memberikan penyuluhan dari ujung Sumatra sampai Jawa hanya dengan mengendarai motor! (katanya ngga betah naik mobil atau bus…seandainya harus naik pesawat, bakal disambung lagi dengan motor). Ia pun mengirimkan bibit buatannya ke seluruh pelosok negeri kepada siapa pun yang meminta….gratis. Dari nilai yang ia pegang, saya memahami apa yang dia maknai dengan sebutan “saudara sebangsa dan setanah air”.
Surono Danu memegang teguh prinsipnya tanpa dukungan pemerintah. Baginya, keluarga adalah pendukung nomor satu! Dan dengan dukungan keluarganya, ia telah mempersiapkan bibit unggul hingga untuk 30 tahun ke depan….. Ia telah memikirkan melampaui yang dihadapi bangsa kita saat ini…
surono
Memang ada 3 hal.. kalau saya sebagai manusia utuh.. saya tidak bisa ngerjain macam macam.. 3 hal yg perlu diketahui.. satu, surono danu ini gila yg tidak boleh waras.. kedua , surono danu ini paling jahat di dunia.. ketiga, surono danu ini setengah manusia setengah iblis.. pas kan..
lori
Tapi kalau misal bapak berusaha utk menolong org lain..
surono
Saya tidak merasa menolong.. itu kewajiban.. karena yg saya sikapi.. sejak 1972..
lori
Manusia paling jahat maksud bapak.,
surono
Saya menyebarkan virus dimana mana.. supaya org punya sikap.. ttg kedaulatan pangan..
lori
Menurut anda pangan kita?
surono
Tidak berdaulat!,.. vietnam kirim beras ya ke indo.. gitu.. ngemis kan...
lori
Berapa Banyak petani yg sudah ngob dan terjangkit virus bapak.. sejauh ini..?
surono
Banyak.... serikat tani dari solo. Dari wonogiri, dari solo, dari jogja..
lori
Apa pemikiran awal yg menginspirasi bapak, hingga akirnya memutuskan utk mengembangkan bibit unggul sertani ini?
surono
Jasanya dua org yg mengatakan “suatu saat, padi lokal indonesia akan sirna”. hanya itu saja..
lori
Kok bisa mereka berpikir bibit unggul lokal indonesia akan sirna??
surono
Karena akan didesak banyak kepentingan.. dari negara luar akan masuk ke indonesia..
lori
Pemikiran tahun berapa itu??
surono
Pemikiran tahun 83.. 1983
lori
Itu bukannya era kita beberapa tahun kemudian mencapai apa yg disebut sebagai swasembada beras..??
surono
Swasembada beras kan kata mereka.. tapi kata kita, masih makan tiwul.. Nanam padi tapi makan tiwull.. karena hama saat itu, tahun 82-83.. Wereng merajalela di lampung.. juga di bbrp provinsi di indonesia.. kemudian tahun 84.. tikus juga menyerang.. luar biasa -- sampai ke perbatasan.. pekarangan rumah.. -- itu yg membuat saya harus membangun dengan pemikiran ke depan.. disamping itu, saya ingin memberi makan bangsa indonesia, tanpa saya harus memberi uang.. dengan buah pikiran yg saya pikirkan, saya ingin memberi makan bangsa indonesia..
lori
Dan kemudian bapak kan berusaha menemukan varietas unggul itu...
surono
Bukan menemukan lori.. saya melahirkan buah pikiran.. Saya berkeliling.. sumatera bag selatan.. lampung.. sumatera selatan, dan bengkulu.. utk mendapat benih unggul lokal.. 181 varietas unggul lokal.. dr umur 4,5 bulan sampai 9 bulan..
lori
Berapa lama itu bapak kumpulkan..??
surono
1 tahun.. itu baru saya seleksi, ... demi mendapatkan benih persilangan ke depan..
lori
Dan kemudian , akhirnya berapa lama yg bapak perlukan hingga akhirnya menghasilkan ??
surono
8 tahun.. iyaa..
lori
Itu untuk sertani 1..
surono
Semuanya..
lori
Apa keunggulan dari sertani??
surono
mungkin petani tertarik melihat dari jumlah bulirnya.. semua nama sertani.. atau msp.. itu memerlukan air sangat sedikit.. dan diantara bbrp nomor yg ada, punya keunggulan dengan tahan salinitas.. salinitas itu kandungan garam.. seperti sawah di pinggir laut.. kena air laut, atau payau.. yg sudah ada sekarang ini di cipari.. di cilacap.. sering kena air rob.. di cirebon juga..
lori
Berarti sebenarnya bisa kita katakan ini jenis padi yg lebih mudah diaplikasikan di berbagai lingkungan tanah??
surono
Betul, di indonesia kan ada 13 jenis tanah.. belum variannya.. tapi yg perlu kita tahu, tipe iklim lokal kita ini sudah ratusan.. sudah 200 lebih tipe iklim lokal,, yg seinget saya, tahun 70 an baru ada 22 tipe iklim lokal.. sekarang sudah 200 sekian.. nah ini tingkat kesalahannya pada siapa ... nah disini akan terjadi hama baru.. penyakit baru.. yg dulu tidak terdeteksi.. skrng muncul
lori
Mulai dari dulu hingga sekarang, bibit , varietas sertani sudah lahir sampai berapa??
surono
19.. umur 105 hari.. dan sudah saya siapkan .. utk tahun 2030.. kalau saya masih hidup.. yg umur 90 hari.. dan ini sudah ada.,.
lori
Tinggal anda uji coba??
surono
Sudah! Di palangkaraya.. dimana mana sudah..
lori
Dan apakah yg bapak pernah ujicoba dan kembangkan, itu hanya varietas padi.. atau ada tanaman , sawah atau kebun lainnya??
surono
Padi itu, sawah.,. bs di ladang.. di tanah gogo.. ada juga singkong.. jagung, kedelai.. kacang panjang.. kacang tanah.. semangka.. semangka asli indonesia.. semua gen indonesia loh ya.. ada bbrp lain, saya masuk ke dunia kehutanan.. gaharu...
lori
Apa yg membuat bapak terinspirasi mengembangkan mahawari?? Apa melihat singkong yg dikembangkan petani kurang bagus??
surono
Bukan begitu.. sepertinya ri ini tidak menghargai miliknya sendiri.. kita sudah sangat banyak punya singkong.. singkong lokal.. apakah itu, klenteng.. singkong ketan.. singkong gading.. gading itu bukan umbinya yg gading , bukan.. namanya... yg warna ubinya kuning.. singkong mentega.. itu saya anggap tidak dihargai.. mendatangkan benih semua dari luar.. dari dalam negeri sendiri , adira 1, adira 2, adira 3.,. itu seperti pemerintah tidak serius mengembangkan..
lori
Dan selain singkong.. saya juga melihat bapak mengembangkan kedelai.. anda mengembangkan kedelai meningkatkan kualitas.. atau sebenarnya jumlah produksinya..
surono
Ya kuantitas ya kualitas.. tapi utk mendapatkan itu, kembali lagi sdm indonesia yg selama ini saya anggap , sejak persilangan tahun 86.. pemerintah ini sama, dengan saat menghadapi singkong... bisanya ya gampang bicara.. beli saja dari luar..
lori
Sejauh ini, kalau kita mau wwncr pihak pemerintah dan pakar.. petani sekarang tidak terlalu tertarik utk mengembangkan kedelai..
surono
Ya, dia tidak mempunya pengetahuan cukup mengendalikan hama dan penyakit.. itu saja..
lori
Bukan karena harga...
surono
Bukan.. bukan karena harga.,. dia merasa tidak mampu dengan alasan , berdalih seperti itu.. petani tidak mau,..
lori
Anda percaya dengan kita mengembangkan bibit lokal dengan baik, kita bisa menyaingi negara yg maju banget..
surono
Utk sesama manusia saya percaya.. tapi saya terlalu yakin.. dan itu saya tetap bertahan..
lori
Siapa yg memodali setiap usaha anda..?
surono
Tidak ada.. !!
lori
Itu ga gampang loh pak.. meneliti dari tahun 82 sampai sekarang..
surono
Saya terlalu yakin, Allah itu ada.. saya diberi sel otak.. dan nurani sejak dari rahim ibu.. dan saya lahir tidak diberi duit sama malaikat.. itu modal saya.. dan mereka juga modal saya ini.. modal, dan saya merasa org paling kaya di indonesia..
lori
Bisa diterangkan, sebenarnya apa yg menyebabkan hama bisa merajalela pada tanaman padi.. dan pada saat ini kan kita membutuhkan jumlah beras yg besar.. akhirnya karena produksi nasional tidak mencukupi , kita sampai impor.. menurut bapak, hal itu bisa kita tangani atau tidak??
surono
Saya tidak tahu siapa yg salah.. tapi mestinya kita salah semua.. dan menteri pertanian juga salah..
lori
Kenapa begitu??
surono
Kenapa datangkan benih hybrid dari china... yg akibatnya tahun tahun lalu di daerah klaten, magetan, wereng merajalela.. dan petani itu bukan buruh.. bukan buruh yg mendapat uang.. dia bekerja bagi diri sendiri dan tanpa asuransi..
sekarang kalau diberi benih hybrid yg tidak satu gen dengan benih yg kita punya.,. apa pemerintah mau ganti, berapa luas yg tidak panen.. berapa kali mereka tidak panen..
sekarang timbul wereng loreng.. wereng yg dulu cokelat.. putih, ijo.. sekarang ada yg belang.. uda ada mutasi gen.,. itu yg sudah ada saja kita ga tahu menghadapi... apalagi yg kita belum tahu bagaimana cara membunuhnya..
lori
bapak melihat penyuluhan ini efektif apa tidak.. untuk meningkat kan sdm petani??
surono
Tidak efektif.. kerjanya bisa nyuruh,, tapi tidak tanggung jawab.. tanam ini, tanam itu. Kaya kedelai.. tapi begitu ada hama, penyakit.. mereka seperti sulit
lori
Dari bapak sendiri.., setelah menemukan sertani ini.. bagaimana bapak membuat ini dikenal luas oleh masyarakat petani??
surono
Saya membangun kekuatan dengan mengkoordinasi petani.. ormas ya.. ormas, serikat tani indonesia.. dan itu mandiri.. tidak berlindung ke pemerintah.. dengan moto., dari kita untuk kita.. kalau bisa untuk semua.. maksud semua itu utk bangsa indonesia.. utk seluruh indonesia..
tapi itu tidak harus mereka nanam padi sertani.. atau msp.. tidak.. saya tidak ingin padi padi yg saya katakan,padi republik seperti cihera, cintanduy, apa 64.. itu disisihkan.. saya tidak ingin.. Cuma bagaimana sekarang kita mendapatkan benih yg baik..
lori
Anda tidak melihat ada istilah niat baik pemerintah mengakomodir ini.. apalagi kita liat ini bibit unggul loh.. daripada akhirnya kita meneliti ulang dan memakan waktu..
surono
Sementara ini, belum tahu saya.. tapi saya pernah ditawari utk , dijadikan satu varietas.. saya bilang biayanya banyak banget.. saya ga punya duit..
lori
Tidak ada bantuan dari pemerintah??
surono
Tidak ada! Kalau di thailand.. kan ada setahun sekali nanam apa.. tanaman mana yg paling baik.. dan anjuran pemerintah., kalau di satu lingkungan sudah dianggap baik.. petani 1 lingkungan menanam bersama.. tahun depannya dilombakan.. itu yg saya katakan dipelihara pemerintah..
Saya dengar ada yg mau mengakomodir waktu itu.. melihat hasil dari padi dari sertani. Dan bisa membayar anda...
surono
Betulll.. itu dari negara luar.. banyak yg sudah tahu kok.. 1 gram.. 400 juta.. dia hanya minta 400 gram..
Kalau pulang ke indonesia kan menjajah indonesia lagi.. sekarang pengusaha mana di indonesia yg mau membiayai itu..
lori
400 juta nya ?
surono
Rupiah.. per 1 gram.. sedang 1 gram isinya hanya 33 butir..
lori
Anda menerima tawaran itu sekali, 2 kali.??
surono
Berulang..
lori
Anda menolaknya karena ..?
surono
Saya lahir ga dibekali duit sama malaikat.. sejak di dalam rahim , saya diberi otak.. dan nurani.. ini yg saya berikan utk bangsa indonesia..
lori
Tapi kan pak, utk akhirnya kita menyosialisasikan bibit unggul ini ke indonesia yg luas, butuh biaya besar..
surono
Tidak.. yg masuk (berita tentang bibit sertani) ke internet itu bukan saya kok.. mereka mereka (yang adalah orang melek tehnologi yang meng upload nya)..
Jadi anda percaya dengan pemberitaan via media massa akan efektif org tahu sertani??
surono
Saya tahu (berita sertani ada di internet).. tapi saya tidak mau mengisi itu..
lori
Ada permintaan seperti bibit sertani , dan lainnya dari luar lampung??
surono
Sangat luar biasa banyak.. Cuma saya kan tidak punya areal pembibitan..
lori
Bagaimana cara bapak mengirimkannya kepada mereka semua?? Bagaimana bapak bisa membagikan itu semua ke mereka??,
surono
Saya selalu kirim lewat jasa pos.. milik negara.. saya sangat jarang melalui swasta.. terkecuali mereka minta nanti ambil sendiri.. gitu kan.. kantor pos jg ambil sendiri.. tapi yg pasti saya selalu menggunakan jasa pos..
lori
Dan anda memberikan itu.. gratis??
surono
Saya memberikan gratis.. walaupun kirim katanya pakai uang.. tapi bukan uang saya..
lori
Kenapa anda pikir mau memberikan secara Cuma Cuma.. dengan uang yg anda pegang sendiri?. saya tidak sebut uang anda.. uang yg anda pegang..
surono
Begini.. ini lebih jelas.. saya paketin.. uda gitu, saya berikan kepada seseorang.. nih catetannya,. Kirim kesana.. itu saja.. nanti datang ke saya resinya.. selesai kan..
Pak, pertanyaan yg agak mungkin klise pernah didengar.. kaya pertanyaan retorik.. tapi kalau mau dijawab boleh.. kapan indonesia dapat berdaulat dalam hal pangan??
surono
Sekarang saya umur 63 tahun.. jadi kalau semua kembali pada porsinya masing masing.. 63 tahun kedepann lah.. dari tahun ini..
lori
Apa yg dimaksud kembali ke porsi masing masing.. ?
surono
Saya dan kawan kawan membuat perhitungan.. kawan kawan liar.. saya kan org liar.. tahun 2017, kita prediksi, akan terasa oleh kita, kita akan kesulitan pangan.. dan akan betul terjadi , analisa kami, tahun 2020-2027.. kita akan kesulitan pangan.. mudah mudahan tidak terjadi.. dan analisa kita bertahun ini.. saya simpen yaa..
kebutuhan beras kita.. 22-27 metrik ton per tahun.. tahun 2020.. akan paceklik dunia.. sampae 20-27..jadi indonesia dan sekutu.. indonesia, vietnam, filipin.. butuh 66 juta metrik ton per tahun.. total.. selama 7 tahun.. 460 juta metrik ton.. mudah mudahan itu tak terjadi..
lori
Itu analisa dipublikasikan?? Atau maksudnya perhitungan yg sudah dibuat??
surono
Dipublikasikan siapa yg mau percaya?? Wong tahun 2014.. katanya surplus 10 juta ton.. ya belum kelakon.. apa bisa 2014 ini kita surplus.. 10 juta.. banjir dimana mana.. jangan katakan itu hukum alam., itu kesalahan manusia.. merubah tipe iklim..
lori
Selama bapak melakukan hal ini,.. apa dukungan keluarga yg paling bapak rasakan.. ?
surono
Istri saya sangat luar biasa.. tidak, ia tidak pernah menanyakan uang.. yg jadi pahlawan bukan surono danu.. tapi rohmiyati.. istri saya..
kami dalam keadaan sulit.. 1992.. sampai 1999.. neliti bahan pangan.. tapi ga punya beras.. apa gabah yg di rumah harus jadikan beras.. utk istri saya.. utk makan.. tidak... orang paling celaka saya..
anak saya tuh, vania ayunigntyas itu .. hari ini itu,, sampai saya kasih makan jagung utk penelitian saya.. dia tidak sanggup mengatakan ke mamanya, ma, katakan ke papa, aku muak makan nasi kuning.. sego kuning itu jagung.. mencret dia.. dan saya punya uang.. waktu itu tertahan,, dari tahun 92 , dibayar 98.. rupiah tidak berubah..
dulu saya ngerjakan di perusahaan bayarnya dollar.. waktu itu semen harganya 680.. terakhir itu, 920. Rupiah.. blum ada 1000.. tiap bulan saya ambil 100ribu.. hanya utk sehari hari.. begitu selesai kerjaan menghadapi 92 menghadapi pemilu.. saya ambil uang, ga boleh.. harus ttd warna kuning (golkar).. saya ga mau.. yg saya kerja, saya tidak mau.. diminta perusahaan utk part time.. saya biarkan.. 6 tahun.. dibayarkan,.. tapi nilai ga berubah.. kalau dollar masih enak.. wong dollar 15 ribu..
yg pahlawan bukan surono danu.. rohmiyati tuh.. istri saya., seumur umur dia tidak pernah nanya uang.. dan seumur umur kalau saya dapat rejeki, sya kasihkan.. nanti saya minta bbrp utk pegangan.. walaupun habis utk minyak tanah.. waktu itu , vania minta es tung tung.. es krim lah.. gitulah..
apa yg masih bapak teliti dan bapak harapkan utk dihasilkan..?
surono
Saya ingatkan lagi,. Itu bukan varietas.. duit banyak.. saya ga punya duit.. dan memang syaa ikrarkan itu milik bangsa indonesia.. yasuda.. milik bangsa.. bagaimana caranya, siapapun boleh nanam.,. yg penting petani.. petani idnonesia..
lori
Yg penting semua org bisa menikmati..
surono
Bisa menikmati.. tapi saya hanya berpesan. Jangan lupakan benih yg dihasilkan bangsanya sendiri.. jangan memuja semua yg datang dari luar..
20.42
bLOG
16 comments

Karena prestasinya itu juga, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri menyempatkan diri berkunjung ke gubuk Surono Danu di Desa Onoharjo, Lampung Tengah, pada 2 Februari 2008.
Sehari sebelum peristiwa bersejarah bagi Surono itu,Lampung Post bertandang ke rumah "sang peneliti". "Inilah istana seribu jendela, tempat berteduh kami. Setiap lubang di dinding geribik ini adalah jendela. Kalau hujan, air hujan pun ikut berteduh ha...ha...ha," kata Surono.
Surono menjejakkan kaki pertama kali di Lampung tahun 1982 di Desa Bungkuk, Jabung, Lampung Timur. Saat itu ia meneliti dan mengenalkan beberapa tanaman kepada petani. Ia membuat pola pengembangan tanaman nilam dan vanili. "Tujuan saya menambah komoditas di Lampung yang otomatis akan menambah income petani."
Tahun 1984, ia melanjutkan penelitian dan pengenalan bercocok tanam yang baik ke umbulan Way Pengubuan, persisnya Kampung Terbanggibesar. Ia membawa benih nilam dan melakukan hal serupa kepada petani di sana. Namun, bibit nilam disimpan di Talang Jago, Bukit Kemuning. Ia juga mengenalkan benih jagung hibrida C-1, sekaligus mengajari petani cara bercocok tanam yang baik.
Rupanya Surono kurang puas dengan hasil yang diperoleh petani di Terbanggibesar. Ia pun "bertualang" lagi ke daerah lain di Bumi Ruwa Jurai. Seperti Kalinda, Kotaagung, dan daerah lain sembari meneliti benih padi unggul.
Selama bertualang, Surono mengaku lebih banyak berjalan kaki atau dengan sepeda tuanya. Maklum, kondisi ekonominya jauh dari cukup. "Jangankan beli kendaraan, untuk ongkos saja tidak punya," kata dia.
Selama bertahun-tahun ia menjelajahi daerah-daerah pertanian di Lampung. Hasilnya, Surono mengoleksi 181 jenis benih padi. Benih-benih itu dia teliti dan kemudian menetapkan tiga jenis benih padi unggulan. Ketiga jenis benih padi itu pun ia uji dan teliti.
Untuk benih jantan, Surono memilih padi asal Terbanggibesar yang diberi nama Dayang Rindu. Sedangkan benih betina dipilih dua jenis padi, yakni asal Kampung Gunungbatin, Terusannunyai, yang dinamainya "Si rendah sekam kuning" dan "Si rendah sekam putih".
Sejak 1985, Surono praktis memusatkan penelitiannya pada ketiga jenis padi itu. Dari hasil persilangan benih itu, 10 tahun kemudian ia menemukan benih padi yang berusia 150 hari. Dan, tujuh tahun kemudian--dengan rumus ciptaan dan pengetahuan yang dimilikinya--Surono akhirnya menemukan benih padi berusia 135 hari.
Meski hasilnya cukup spektakuler, Surono belum puas juga. Ia masih terus meneliti dan tahun 1997 ditemukanlah benih padi berusia 105 hari. Benih padi itu pun ia beri nama Sertani 1.
Menurut Surono, satu hektare tanaman padi ini, dengan perlakuan yang baik, mampu memproduksi gabah maksimal 14 ton. "Benih ini tidak memiliki perawatan khusus bahkan tidak membutuhkan suplai air yang memadai," kata Surono Danu.
"Justru dengan pasokan air yang lebih banyak, produksi menjadi tidak maksimal," kata Surono. Benih ini juga mampu hidup di berbagai kondisi tanah apa pun seperti perladangan, gaga rancah, sawah, dan salinitas atau lahan yang kurang bagus untuk produksi.
Dari segi pemupukan, benih Sertani 1 ini hanya membutuhkan paling banyak lima kuintal per hektare dan tahan terhadap hama apa pun seperti hama tikus.
Bila batang tanaman padi ini digigit tikus, batangnya mampu menutup luka akibat gigitan hama hanya dalam waktu 24 jam dan tetap bisa tumbuh dengan baik. Benih Sertani 1 memiliki antibodi sendiri sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Sembari mengembangkan benih Sertani 1 dan mengenalkannya pada petani, Surono terus meneliti. Dua tahun kemudian (1999), dia berhasil menemukan benih padi dengan usia panen 95 hari. "Benih padi itu akan kita beri nama EMESPE-1 singkatan dari Mari Sejahterakan Petani," ujar pria yang sangat tertekan semasa rezim Orde Baru itu.
Menurut Surono, padi EMESPE ini sudah ditanam di seluruh Indonesia. Ini memang jadi keinginannya agar padi hasil penelitiannya bertahun-tahun itu bisa meningkatkan kesejahteraan para petani karena hasil panenannya bisa dua kali lebih banyak ketimbang jenis padi lokal lain.
"Dahulu, Mahapatih Gajah Mada pernah bersumpah tidak akan makan buah palapa kalau belum bisa menaklukkan dan menyatukan wilayah Nusantara. Saya pun tidak makan nasi hasil penemuan saya ini sebelum tertanam di seluruh Indonesia. Nah, karena sekarang sudah tertanam di seluruh Indonesia, saya pun sudah merasakan nasi dari padi EMESPE," jelas Surono.
Selama 20-an tahun meneliti, Surono tidak pernah menerima dan meminta imbalan dari siapa pun. Semua yang dia lakukan semata-mata didorong keinginannya menyejahterakan orang banyak, terutama petani.
Hal yang membuat Surono tidak pernah surut untuk meneliti adalah sikapnya yang kritis dan selalu bersemangat. "Saya tidak punya apa-apa kecuali sikap kritis dan spirit. Seperti virus, inilah yang saya sebarkan kepada masyarakat. Jika kebaikan dan pengetahuan kita sebarkan seperti virus, masyarakat akan kuat," ujarnya.
Dalam keseharian, Surono selain dikenal ramah dan tegas, juga terbuka pada siapa pun. Selain tekun meneliti tanaman, ia juga memiliki kemampuan meracik obat-obatan herba. Sudah banyak orang sakit yang disembuhkan oleh racikan obatnya.
Benih unggul temuan Surono kini menjadi perbincangan. Bukan hanya di Lampung, juga seantero Indonesia. Meski demikian, kehidupan ekonomi Surono belum beranjak naik. Ia tetap saja seorang petani desa yang hidup penuh kesederhanaan. "Ibarat lukisan, saya ini lukisan abstrak, tidak jelas tapi mempunyai arti," ujar Surono.
Protes Benih Impor
Menjadi penangkar padi adalah pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan ketekunan ekstra. Surono Danu membuktikan hal itu. Dia sudah bangun sejak pukul 02.00 untuk mengawasi bulir padi dan membuka serbuk sarinya.
Menjelang pukul 04.00, serbuk sari yang sudah terbuka itu kemudian dikawinkan. Alat pembuka serbuk sari hanyalah pinset. "Hanya itu alat yang saya gunakan," kata Surono. Ini adalah proses yang terbilang rumit karena padi tidak boleh rusak. Kemudian sisa dari bulir padi yang tidak dikawinkan, harus dibuang.
Lalu, padi yang sudah dikawinkan itu ditutup plastik, dan diberi lubang untuk sirkulasi udara. Nah, pukul 06.30 adalah saat tanaman padi kawin. "Saya harus bangun lebih pagi agar tidak keduluan proses perkawinan padi secara alami," kata ayah lima anak ini.
Setiap saat, Surono harus terus memantau setiap bulir padi yang telah dikawinkan untuk melihat tingkat keberhasilan proses perkawinan. Banyaknya bulir padi yang dikawinkan bergantung pada kecepatan sang penangkar. Dalam sehari bisa 10--20 bulir padi yang dikawinkan. Namun, kata Surono, dalam 10 ribu bulir yang berhasil paling hanya satu.
Langkah selanjutnya, padi hasil perkawinan itu diuji coba terus-menerus sehingga menghasilkan galur padi yang diinginkan. Jangan membayangkan Surono bekerja dalam sebuah laboratorium dengan fasilitas lengkap. Dia bahkan mengaku tidak punya lahan secuil pun untuk uji coba.
Menurut cerita Surono, semua uji coba padi dilakukan dalam pot di halaman rumahnya di Bandar Lampung, dan alat yang digunakan hanya pinset. Tidak heran bila usaha menghasilkan galur unggul lokal dari Sertani 1 hingga Sertani 16 memakan waktu sampai 22 tahun. n
BIODATA
Nama: Ir. Surono Danu
Tempat, tanggal lahir: Cirebon, 11 September 1951
Istri: Rohmiati
Tempat, tanggal lahir: Sukoharjo, Solo, 23 Februari 1961
Anak:
1. Aditiya Veda Ariono (12 Juni 1979)
2. Dyang Vita Aryani (18 November 1980)
3. Aditya Kama Nugrah (7 Maret 1988)
4. Nyang Vania Ayuningtyas Harini (4 Januari 1990)
5. Aditya Prima Tirta (11 September 2001)
Cucu: 1. Alfian (15 April 2007)
Minggu, 22 Mei 2016
21.09
bLOG
2 comments

Benih padi unggul itu ditemukan oleh Surono Danu, 66 tahun, seorang petani sekaligus peneliti padi asal Desa Nambah Dadi.
Surono menemukan benih padi unggul lokal setelah lebih dari 20 tahun melakukan penelitian dengan biaya sendiri. Usaha keras Surono berawal dari keprihatinnya melihat nasib petani yang produksinya stagnan. Selain itu, kegigihannya menemukan padi unggul lokal juga disemangati oleh niat untuk menyelamatkan padi unggul lokal dari kepunahan.
”Lama-kelamaan padi unggul lokal akan punah jika tidak dikembangkan,” kata Surono.
Untuk mendapatkan benih padi unggul, pada 1982 Surono kemudian berkeliling Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu untuk mengumpulkan benih padi unggul lokal. Akhirnya terkumpullah 183 jenis benih padi lokal. Setelah dilakukan serangkaian percobaan, hasilnya hanya varietas Dayang Rindu sebagai pejantan dan varietas Sirendah Sekam Putih dan Sirendah Sekam Kuning untuk betina yang mampu menunjukkan kualitas lebih baik.
Surono memilih padi Sirendah Sekam Putih dan Sirendah Sekam Kuning yang baunya wangi dan induk jantan dari Dayang Rindu (produksi tinggi) untuk terus diteliti. Pada 1985 Surono mulau melakukan uji coba penyilangan. Pada 1986 penyelingan menunjukkan hasil. Namun, umur padi unggul hasil persilangan itu belum begitu memuaskan. Dari tanam hingga panen, usianya masih sama dengan varietas-varietas lainnya yaitu 150 hari. Baru setelah 10 tahun dilakukan uji coba secara terus-menerus terhadap varietas Sertani-1, umur panen bisa berkurang yakni dari 150 hari menjadi 105 hari.
”Meskipun berumur pendek, kualitasnya tetap sama. Selain itu Sertani-1 bisa tahan terhadap sawah yang selalu kekurangan air. Yang membuat saya senang jumlah malai (bulir padi pada tangkai padi) jauh lebih banyak dari varietas lainnya, yaitu bisa mencapai 400 butir lebih,'' papar Surono.
Selain Sertani-1, Surono bersama-sama komunitas petani Lampung yang tergabung dalam Serikat Tani Indonesia (Sertani) kini sedang mengembangkan bibit unggul lainnya bernama Emespe. Emespe kependekan dari Mari Sejahterakan Petani. Penelitian dan pengembangan padi unggul itu dilakukan di rumah geribik Surono Danu dan di ”laboratorium” yang terletak di sebuah areal sawah di Desa Nambah Dadi, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Sama seperti Sertani-1, bibit padi unggul Emespe juga didedikasikan oleh Surono dan komunitas Sertani Lampung untuk para petani di seluruh Indonesia. Lewat jaringan kelompok tani dan persatuan petani padi di seluruh Indonesia, padi Sertani-1 dan Emespe kini mulai ditanam petani di berbagai daerah di Indonesia.
”Sertani-1 cocok untuk lahan kering, sementara Emespe cocok untuk lahan yang banyak air. Artinya, Sertani-1 sangat cocok ditanam di daerah yang selama ini kekurangan air. Jadi, petani tak perlu khawatir lagi menanam padi pada saat musim kemarau,” kata Anang Prihantono, ketua umum Sertani.
Satu hektare tanaman padi Sertani-1 mampu memproduksi gabah hingga 14 ton. Benih ini tidak memiliki perawatan khusus bahkan tidak membutuhkan suplai air yang memadai karena benih ini mampu menyerap oksigen dengan sendirinya. Justru dengan pasokan air yang lebih banyak, produksi menjadi tidak maksimal. Benih ini juga mampu hidup di berbagai kondisi tanah apa pun seperti perladangan, gogo rancah, sawah, dan salinitas atau lahan yang kurang bagus untuk produksi.
Satu hektare benih Sertani-1 hanya membutuhkan paling banyak lima kwintal pupuk. Yang lebih penting lagi, Sertani-1 tahan terhadap hama apa pun seperti hama tikus. Bila batang tanaman padi ini digigit tikus, batangnya mampu menutup luka akibat gigitan hama hanya dalam waktu 24 jam dan tetap bisa tumbuh dengan baik.
”Benih Sertani 1 memiliki antibodi sendiri sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit. Saya mengharapkan pemerintah dapat memanfaatkan padi ini untuk menjadi benih unggul dalam mendongkrak produksi padi nasional," harap Surono.
Oyos Saroso H.N.
Langganan:
Postingan (Atom)